Korea, istilah bagi para perintis yang memulai karir dari bawah, harus berhadapan dengan anak-anak pembesar untuk berebut tempat dalam sirkulasi elit di kancah politik Indonesia Ja gat media sosial sempat dihebohkan dengan istilah “Korea” yang dipopulerkan oleh politisi senior PDI-P, Bambang Pacul. Korea bisa diartikan sebagai sosok yang memulai dan merintis karir politik dari bawah hingga sukses menjadi tokoh politik yang diperhitungkan. Bambang Pacul melahirkan istilah Korea bercermin dari kisah hidupnya sendiri. Ia sebagai “ wong cilik ” memulai karir politik dari level paling bawah. Dulu hidupnya susah, sering tak punya uang. Saya dulu mendengar bahwa Bambang Pacul tiap pagi naik kereta ke kantor PDI-P. Disana ia baca semua koran dan majalah. Lalu dia membuat semacam laporan atau resume dan analisis tentang perkembangan politik aktual. Megawati, Ketua PDI-P, yang tak sempat membaca semua berita politik di media massa, merasa senang disuguhkan dengan rangkuman yang ditulis Bambang. ...
Isla m secara teoritis dan praktis bisa saja beririsan dengan kapitalisme di satu sisi dan sosialisasi d i sisi lain. Namun untuk menerjemahkan apakah kapitalisme itu Islami, seperti yang pernah dicoba oleh Luthfi Assyauqanie ketika melihat etika Islam dan semangat tumbuhnya kapitalisme di Turki, atau coba menyamakan sosialisme dengan Islam yang dilakukan oleh Muhammad Fayyadl dan banyak lagi intelektual sebelumnya, adalah hal yang p roblematis dan terkesan dipaksakan. Islam dan Kapitalisme Islam sejalan dengan kapitalisme dalam hal hak kepemilikan individu atas properti dan aset dan hak dalam proses akumulasi kapital. Islam juga sejalan dengan kapitalisme dalam hal pengembangan kapital (modal) melalui perdagangan, produksi, investasi dan kegiatan ekonomi lainnya. Sementara Islam bertentangan dengan ekonomi kapitalistik yang menjadikan bunga sebagai pondasi bagi kegiatan ekonomi. Debt is capitalism's dirty little secret (utang adalah rahasia kecil nan kotor dari kapitalisme)...