Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label modernitas

Nasib Korea dan Sirkulasi Elit dalam Politik Indonesia

Korea, istilah bagi para perintis yang memulai karir dari bawah, harus berhadapan dengan anak-anak pembesar untuk berebut tempat dalam sirkulasi elit di kancah politik Indonesia Ja gat media sosial sempat dihebohkan dengan istilah “Korea” yang dipopulerkan oleh politisi senior PDI-P, Bambang Pacul. Korea bisa diartikan sebagai sosok yang memulai dan merintis karir politik dari bawah hingga sukses menjadi tokoh politik yang diperhitungkan. Bambang Pacul melahirkan istilah Korea bercermin dari kisah hidupnya sendiri. Ia sebagai “ wong cilik ” memulai karir politik dari level paling bawah. Dulu hidupnya susah, sering tak punya uang. Saya dulu mendengar bahwa Bambang Pacul tiap pagi naik kereta ke kantor PDI-P. Disana ia baca semua koran dan majalah. Lalu dia membuat semacam laporan atau resume dan analisis tentang perkembangan politik aktual. Megawati, Ketua PDI-P, yang tak sempat membaca semua berita politik di media massa, merasa senang disuguhkan dengan rangkuman yang ditulis Bambang. ...

Mengapa Kita Tertarik dengan Barang Bermerek? Menyingkap Budaya Konsumerisme

Salah satu tren masyarakat modern adalah pada pola konsumsi yang identik dengan budaya konsumerisme. Kita tertarik dengan barang bermerek.  Sebagai manusia yang hidup di era modern, saya tak menafikan bahwa saya tergoda oleh produk-produk fesyen dari merek tertentu. Jenama tertentu di satu sisi menjamin kualitas produk yang baik, desain yang trendi dan mungkin bisa membantu untuk tampil menawan. Tapi mungkin kita luput dari pengetahuan bahwa ketika kita membeli produk fesyen dengan merek terkenal, sebenarnya biaya produksi yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk tertentu, jauh lebih rendah ketimbang harga jualnya. Lalu sebenarnya apa yang kita beli? Sebenarnya pertanyaan ini bisa dijawab dengan banyak hal. Kita sebagai konsumen bisa nyaman dengan produk dari merek ternama kelas dunia karena kita membeli produk dengan jaminan kualitas. Merek-merek tersebut membutuhkan waktu lama, bahkan puluhan tahun untuk mendapatkan kepercayaan pasar bahwa produknya berkualitas. Di sisi lain, m...

Tentang Pemuda Iran di Malaysia dan Upaya Merawat Keyakinan Beragama

Suatu malam di tahun 2008, ketika saya masih tinggal di Kuala Lumpur, saya dan beberapa orang teman waktu itu menyewa mobil dari salah satu penyewa mobil yang merupakan mahasiswa asal Iran. Sepertinya ia berasal dari keluarga berkecukupan. Ia kuliah sambil berbisnis rental mobil yang dikhususkan bagi para mahasiswa. Saat itu mobil yang kami sewa mogok, kami terpaksa menelepon pemilik mobil sewa tersebut yang langsung menghampiri kami dan menjemput dengan mobil lain. Mobil yang mogok ditinggalkan di lokasi. Kami pulang dengan mobil jemputan milik si penyewa. Dalam perjalanan pulang kami bercerita dan membahas banyak hal. Pemilik bisnis mobil rental yang merupakan mahasiswa asal Iran itu, sebut saja namanya Reza, bertanya kepada saya yang ia ketahui berasal dari Indonesia. "Di Jakarta, mobil mewah seperti Ferrari, Porsche atau Lamborghini tidak sebanyak di Kuala Lumpur ya?" Saya menjawab, "Mungkin karena Jakarta terlalu luas dan jumlah kendaraan terlalu banyak,...

Postingan populer dari blog ini

Posisi Perempuan dalam Kasus Komersialisasi Asmara dan Industri Asusila di Banda Aceh

  Ilmuwan sosial dan akademisi kenamaan Aceh, Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad (KBA), dalam tulisan di laman pribadinya mengangkat tentang kasus “industri asusila” (prostitusi terselubung yang sedang marak) di Banda Aceh. Ia coba menyibak fenomena tersebut sebagai sebuah masalah atau patologi sosial di masyarakat kita sebagai sebuah hal yang meresahkan. Namun ada yang luput dari amatan KBA, bahwa perempuan-perempuan itu bukan semata subjek yang memilih dengan kesadaran penuh untuk menjadi pelaku asusila. Perempuan-perempuan tersebut juga bisa kita lihat sebagai korban dari konstruksi sosial-budaya yang dibentuk oleh pergeseran budaya massa di kalangan generasi muda, yang berakar pada kapitalisme dan budaya konsumerisme. Lewat tulisan ini saya coba mengangkat sebuah fenomena relasi paling natural antara laki-laki dan perempuan yang biasanya terikat dalam hubungan asmara, namun kini muncul varian hubungan asmara baru yang bertransformasi menjadi hubungan yang cenderung artifisial, direkat...

Mengapa Negeri Syariat tidak Bersyariat? Menjelaskan Anomali Sosial di Aceh

Aceh sebagai daerah yang berlaku syariat Islam namun marak muncul kasus yang mencoreng citra syariat. Tulisan berikut mencoba menganalisis persoalan kompleks ini, salah satunya adalah makin berjaraknya Islam dan syariat dari alam pikiran dan kesadaran generasi muda Aceh.  Tulisan ini merupakan tanggapan dari tulisan Putri Balqis Vilza berjudul Anomali Sosial dalam Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh yang ditulis di laman website kba13.com milik Prof. Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad. Putri coba mengangkat keresahannya mengenai maraknya angka bunuh diri pada mahasiswa, operasi tangkap tangan pasangan non muhrim, menjamurnya industri asusila, terjaringnya pasangan penyuka sesama jenis (Liwath/Musahaqah), sampai mewabahnya tindak kekerasan hingga pembunuhan yang terjadi di Aceh, padahal di Aceh berlaku Syariat Islam. Kamarruzzaman Bustamam Ahmad dalam salah satu artikelnya menyimpulkan bahwa kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: Lingkungan pertem...

Orang Aceh di Malaysia, Ibarat Imigran Asal Sicilia di New York

Kehidupan modern punya kecenderungan merenggangkan tatanan keluarga. Nilai, norma, dan sistem tatanan moral pertama kali dibentuk dalam tatanan sistem keluarga. Rusaknya tatanan keluarga adalah awal dari hancurnya sebuah bangsa.  Warga keturunan asal Sisilia, wilayah di Selatan Italia yang banyak berhijrah ke Amerika Serikat, di antaranya kota New York, mereka turut membawa sistem tatanan keluarga, sosial, dan kebudayaan di kampung asal mereka ke tempat mereka hijrah.  Dalam menghadapi kehidupan modern, mereka bertahan dengan tradisi. Tradisi bagi warga Sisilia adalah ruh yang harus dipertahankan. Mereka menjaga sistem kekerabatan, sistem keyakinan dari agama kristen katolik yang juga sangat mempengaruhi tradisi mereka. Tiap warga Sisilia yang lahir dan dibaptis, mereka punya bapak baptis. Biasanya adalah tokoh dari keluarga feodal berpengaruh yang menjadi bapak baptis bagi anak-anak mereka.  Tradisi yang merekatkan sistem kekerabatan dan sosial juga menjadi k...