Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Irwan dan Illiza Memperebutkan Suara Anak Muda

Teuku Irwan Djohan adalah calon walikota yang punya basis pemilih setia di Kota Banda Aceh. Basis pemilih setianya berasal dari pemilih di beberapa kali pemilihan legislatif yang mengantarkan Irwan ke kursi DPRA. Irwan punya nama besar orang tua, Mayjen. Purn. Teuku Djohan, perwira militer yang kemudian berkarir politik di Golkar. Nama besar orang tua Irwan punya citra baik bagi masyarakat Aceh. Jejaring keluarga Irwan adalah keluarga besar yang juga punya reputasi baik. Sementara itu, Illiza Saaduddin Djamal adalah calon walikota yang juga berasal dari keluarga yang cukup populer, adalah anak Sa'aduddin Djamal, tokoh agamis yang merupakan mantan politisi senior di PPP. Latar belakang keluarga Illiza bisa dikatakan berlatar belakang agamis. Irwan dan Illiza adalah dua tokoh yang merupakan bagian dari keluarga elite politik lama. Keduanya punya modal jejaring keluarga yang kuat dan reputasi yang baik. Hingga saat ini menjelang Pilkada, di kalangan pemilih muda, kelas menengah dan te...

Hubungan Ulama dan Umara di Tiga Kerajaan di Nagan Raya: Peran Bersama Dalam Budaya Pertanian

Sebagaimana kuatnya peranan Ulama dalam mempengaruhi kebijakan kepemimpinan dalam Kesultanan Aceh, begitu pula dengan kerajaan-kerajaan kecil lainnya di Aceh. Hampir di setiap kerajaan kecil ini mempunyai ulama sebagai penasehat dan bahkan bisa dikatakan sebagai mitra kerja para raja. Para ulama ini ada yang menyebutnya sebagai Mufti dan sebagian tempat menjuluki mereka dengan sebutan Teungku Qadhi. Tanpa terkecuali termasuk Kerajaan Seunagan, Kerajaan Seuneu‘am dan Kerajaan Beutong Benggalang berada di wilayah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Nagan Raya. Dimana dalam perjalanan sejarahnya, di ketiga kerajaan ini, hubungan para ulama dengan para raja sangatlah kental dan terjaga. Keterlibatan ulama dalam kepemimpinan di Nagan Raya sudah mulai terjalin kuat sejak era kerajaan, kuatnya hubungan ini juga mempengaruhi kebijakan pemerintahan raja-raja di Nagan. Bahkan hubungan semacam ini sudah menjadi hubungan emosional antara guru dan murid, sebagaimana hubungan antara Raja Seunagan Te...

Renungan Personal tentang Pemimpin dan Kepemimpinan

  Dalam momentum menjelang pilkada 2024 ini, kemungkinan besar banyak pihak, termasuk masyarakat umum, akan tertarik dalam pusaran pertarungan untuk memenangkan jagoan kandidatnya masing-masing.  Terlepas dari ikatan preferensi politik, profesi , maupun tendensi afiliasi politik, saya kali ini ingin menulis sebuah ekspresi tentang kepemimpinan ideal dalam sisi yang paling privat dan personal, tanpa ada ikatan atau embel-embel apapun.  Dalam sisi personalitas yang paling privat, sebagai manusia yang merdeka untuk berpikir, sebagai seorang yang dikaruniai nalar dalam berkontemplasi melampaui realitas praktis, saya coba memetik hikmah dari sebuah renungan tentang pemimpin dan kepemimpinan ideal, serta upaya mewujudkannya.  Apakah kepemimpinan ideal itu dan seperti apakah sosok pemimpin ideal? Dengan jujur saya akan mengambil posisi mempertimbangkan nilai-nilai keislaman sebagai pijakan rasional dan filosofis, dengan segala keterbatasan penguasaan saya terhadap Islam itu...