Aceh sebagai daerah yang berlaku syariat Islam namun marak muncul kasus yang mencoreng citra syariat. Tulisan berikut mencoba menganalisis persoalan kompleks ini, salah satunya adalah makin berjaraknya Islam dan syariat dari alam pikiran dan kesadaran generasi muda Aceh. Tulisan ini merupakan tanggapan dari tulisan Putri Balqis Vilza berjudul Anomali Sosial dalam Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh yang ditulis di laman website kba13.com milik Prof. Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad. Putri coba mengangkat keresahannya mengenai maraknya angka bunuh diri pada mahasiswa, operasi tangkap tangan pasangan non muhrim, menjamurnya industri asusila, terjaringnya pasangan penyuka sesama jenis (Liwath/Musahaqah), sampai mewabahnya tindak kekerasan hingga pembunuhan yang terjadi di Aceh, padahal di Aceh berlaku Syariat Islam. Kamarruzzaman Bustamam Ahmad dalam salah satu artikelnya menyimpulkan bahwa kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: Lingkungan pertem...
Saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman saya berinteraksi dengan seorang mahasiswa pascasarjana dari Korea Selatan sekitar tujuh tahun yang lalu. Ketika itu kami sama-sama sedang mengikuti program short course di Osaka University, Jepang. Saya melihat teman asal Korea Selatan ini lebih bangga memakai gadget buatan dalam negeri mereka, Samsung, ketimbang ikut menggunakan gawai bermerek iphone keluaran Apple, salah satu perusahaan elektronik dunia paling prestisius milik mendiang Steve Jobs, yang saat ini merajai pasar telepon genggam di seluruh dunia dan jadi tren anak-anak muda Indonesia Karena kebanggaan warganya terhadap budaya dalam negeri, juga sama halnya dengan produk-produk buatan dalam negeri, Korea Selatan dengan musik K-Pop nya serta industri perfilman melalui Drakor (drama korea), style fashion anak-anak Gangnam (Beverly Hills nya Seoul atau Menteng nya Seoul) akhirnya budaya pop Korea menjadi sebuah fenomena baru dalam budaya pop dunia. Hal itu ber...