Korea, istilah bagi para perintis yang memulai karir dari bawah, harus berhadapan dengan anak-anak pembesar untuk berebut tempat dalam sirkulasi elit di kancah politik Indonesia Ja gat media sosial sempat dihebohkan dengan istilah “Korea” yang dipopulerkan oleh politisi senior PDI-P, Bambang Pacul. Korea bisa diartikan sebagai sosok yang memulai dan merintis karir politik dari bawah hingga sukses menjadi tokoh politik yang diperhitungkan. Bambang Pacul melahirkan istilah Korea bercermin dari kisah hidupnya sendiri. Ia sebagai “ wong cilik ” memulai karir politik dari level paling bawah. Dulu hidupnya susah, sering tak punya uang. Saya dulu mendengar bahwa Bambang Pacul tiap pagi naik kereta ke kantor PDI-P. Disana ia baca semua koran dan majalah. Lalu dia membuat semacam laporan atau resume dan analisis tentang perkembangan politik aktual. Megawati, Ketua PDI-P, yang tak sempat membaca semua berita politik di media massa, merasa senang disuguhkan dengan rangkuman yang ditulis Bambang. ...
Di tahun 2024 ini, yang katanya kita sudah sangat maju, kita sudah memasuki era kecerdasan buatan, atmosfer kita dipenuhi satelit yang jadi penanda masifnya perkembangan teknologi informasi. Namun di saat yang sama kita masih berkutat dengan persoalan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang terjadi terhadap warga Palestina dan warga Rohingya. Persoalan klasik sejak ribuan tahun lalu. Ide-ide keadilan, kebebasan dan kedaulatan manusia yang digaungkan melalui semangat liberalisme serta ide-ide keadilan sosial dan ekonomi ala sosialisme yang coba menghapus penghisapan manusia dari manusia yang lain, memang telah banyak mengubah sejarah dunia seratus-dua ratus tahun terakhir. Namun keadilan belum sepenuhnya tegak. Di beberapa kasus, keadilan dan kedaulatan manusia seolah menggunakan standar ganda. Jika dahulu, selain kulit putih tak berhak bebas dan berdaulat. Mungkin kini, jika berhadapan dengan ras dominan atau ideologi dominan, maka kebebasan dan kedaulatan anda tak ...